REMAKE atau daur ulang sebenarnya bukan hal baru. Tapi di Indonesia,
khususnya industri drama TV atau sinetron, istilah ini masih jarang
digunakan.
Kesuksesan suatu judul, biasanya menjadi alasan mengapa produser ingin mendaur ulang sebuah tayangan. Di Hollywood, serial Charlie’s Angels (1976-1981) mendapat sambutan luar biasa. Hampir 20 tahun kemudian muncul versi filmnya, Charlie’s Angels (2000), yang juga sukses secara box-office, sehingga dibuatkan sekuelnya Charlie’s Angels: Full Throttle (2003).
Namun ketika ABC sekali lagi mengangkat ke layar TV, hasilnya sungguh memalukan. Serial Charlie’s Angels versi 2011 hanya bertahan 8 episode. Episode terakhirnya bahkan tak tayang di Amerika Serikat.
Istilah remake juga lazim ditemui di industri telenovela. Ada
beberapa judul yang versi asli dan remake-nya pernah tayang di
Indonesia. Seperti Maria Cinta yang Hilang (1995)-nya Thalia dan Fernando Colunga merupakan daur ulang dari Setulus Hati (1979) yang dibintangi Veronica Castro, dan telenovela Cristal (1985)-nya Lupita Ferrer yang diperbarui Cristina (1999), yang melambungkan nama Adela Noriega. Sementara pecinta serial Taiwan, Hong Kong, dan China, tentu mengetahui bahwa trilogi Condor Heroes, Kera Sakti, dan Putri Huan Zhu, pernah dibuat lebih dari 1 kali.
Namanya juga remake, beda zaman, beda tren, tentu ada perombakan
sana-sini agar tetap relevan dengan kondisi saat ini. Nah, di Indonesia,
ada beberapa sinetron yang ceritanya amat mirip. Bukan hanya premisnya,
lho. Karakter, alur, bahkan adegan, dibuat sama. Tapi, tidak pernah ada
keterangan bahwa sinetron ini merupakan buat ulang sinetron lama.
Berikut 5 sinetron yang memiliki kemiripan dengan sinetron lama. Kami
tidak menyertakan sinetron dengan kemiripan cerita karena diduga
menjiplak 1 judul serial asing yang sama.
SERUNI (2010) – MIMPI MANIS (2006)
Sama-sama diproduksi MD Entertainment. Seruni tayang di Indosiar pada tahun 2010; Mimpi Manis tayang di SCTV pada 2006-2007. Keduanya bercerita tentang gadis desa yang bercita-cita jadi penyanyi.
Gadis ini tinggal bersama ibunya, yang ditindas oleh paman dan
bibinya sendiri. Paman dan bibi ini bahkan hendak menjadikan si gadis
istri kesekian juragan kaya agar dapat banyak uang. Beruntung si gadis
bertemu produser musik tampan yang menyelamatkannya. Selesai? Tidak.
Keluarga si produser tak setuju dan menjodohkan pria itu dengan wanita
yang berasal dari status sosial yang sama.
Mimpi Manis yang kala itu kerap menempati 5 besar, sukses menyabet
Program Ngetop SCTV Awards 2006, sekaligus melambungkan nama Dewi
Perssik, serta menjadikan soundtrack yang liriknya “Stop! Kau Mencuri
Hatiku†hits di sejumlah radio daerah.
Seruni sedikit berbeda karena ia diceritakan bukan penyanyi dangdut. Gagal mencuri perhatian, Seruni
hanya bertahan 12 episode. Kendati demikian, Seruni berhasil
mempersatukan 2 pemain utamanya: Zaskia Sungkar dan Irwansyah, sampai
pelaminan.
NAILA (2007) – TERSANJUNG (1998)
Tersanjung (1998-2005) adalah sinetron mingguan dengan jumlah episode terbanyak. Kesuksesan Tersanjung melahirkan pasangan layar kaca populer pada zamannya; Lulu Tobing dan Ari Wibowo. Berkisah tentang Indah (Lulu Tobing) yang dihamili dan dicampakkan Bobby (Raynold Surbakti, ganti Adam Jordan di season 2). Beruntung ada Rama (Ari Wibowo), pria lajang yang rela menerima Indah dalam kondisi hamil.
Itu konflik utamanya. Karena memuncaki rating selama bertahun-tahun,
cerita pun melebar ke mana-mana. Nah konflik utama ini lantas digunakan
dalam sinetron Naila (2007), sama-sama produksi Multivision Plus dan
tayang di Indosiar. Jalan ceritanya amat mirip. Yang membedakan, Naila
tayang stripping. Pendatang baru Citra Anggun, Michael
Manuardas, dan Meidian Maladi menggantikan peran Lulu Tobing, Ari
Wibowo, dan Reynold Surbakti. Naila dipasang Indosiar untuk bersaing
dengan Intan (RCTI) dan Cinderella (SCTV) di slot pukul 18.00 WIB. Sayangnya Naila tidak cukup kuat melawan dominasi Intan dan Cinderella, sehingga bertahan hanya 18 episode, tanpa ending.
KASIH & AMARA (2008) – BAWANG MERAH BAWANG PUTIH (2005)
Dongeng Bawang Merah Bawang Putih (BMBP) disulap menjadi sinetron remaja berbumbu konflik keluarga oleh MD Entertainment. Sinetron ini mengeksploitasi penderitaan Alya (Revalina S. Temat) yang disiksa oleh Siska (Nia Ramadhani) dan Rika (Helsy Herlinda), saudari dan ibu tirinya. Rika dan Siska sengaja membunuh Yasmin (Lidya Kandou), ibu Alya, agar bisa menikahi Indra (Dwi Yan). Beruntung ada Putri Cahaya (Nena Rosier), ibu peri yang senantiasa melindungi Alya.
BMBP berhasil meraih Drama Seri Terfavorit Panasonic Awards
2005, sekaligus mengantar Revalina dan Nia ke puncak popularitas. Serial
berjumlah 108 episode ini juga sukses besar saat tayang di TV3
Malaysia.
Tahun 2008, muncul sinetron Kasih & Amara (K&A). Dari rumah produksi yang sama, namun tayang di Indosiar. Jika BMBP tayang mingguan, K&A
stripping. Tayangnya pukul 17.00 WIB, tidak di slot primetime. Namun
sempat melesat ke jajaran 10 besar, bersaing dengan stripping primetime
lainnya, dan bertahan 239 episode.
Peran Revalina dan Nia dialihkan pada Sonya Fatmala dan Tiara
Westlake. Alurnya amat mirip. Namun beberapa adegan diubah. Jika Rika
membunuh Yasmin dengan menginjak selang infus, Nelly (Maya Caroline)
membunuh Aisyah (Kinaryosih) dengan menyembunyikan inhaler-nya. Semakin
panjang episodenya, baik Yasmin dan Aisyah yang seharusnya sudah mati,
ternyata diceritakan masih hidup. Perbedaan terasa saat Kasih
bertransformasi jadi wanita kuat dan dingin untuk membalas dendam pada
Nelly dan Amara. Kalau di BMBP, dari episode awal hingga akhir Alya
digambarkan lemah dan tak berdaya. Satu lagi, Kasih tak punya ibu peri.
Kalau pun ada penolong, di pertengahan cerita sempat muncul pembantu
dengan kekuatan magis yang melindungi Kasih.
BUKAN SALAH TAKDIR (2012) – ANUGERAH (2011)
Hamil di luar nikah, sudah kerap diangkat jadi cerita sinetron. Bagaimana jika hamil tanpa berhubungan badan? Tema unik yang diusung Anugerah ini berhasil membuat penonton sinetron produksi SinemArt terpikat selama 10 bulan, dan menjadi sinetron terpanjang nomor 4 di Indonesia. Delapan bulan setelah Anugerah tamat, jalan cerita yang sama kembali muncul di sinetron Bukan Salah Takdir. Bedanya, Bukan Salah Takdir tidak tayang primetime, melainkan jam 10 pagi. Garis besarnya mirip banget.
Pasangan yang tak bisa punya anak, mertua yang merindukan kehadiran
cucu, besan yang haus harta lalu merencanakan inseminasi, dan berimbas
pada kehidupan seorang perawan yang menjalin cinta dengan adik pasangan
yang tak bisa punya anak itu.
Kisah ini memang memiliki kemiripan dengan serial luar. Tapi,
Anugerah secara “kreatif†memadukan jalan cerita telenovela Juana La
Virgen dan serial Korea Loving You a Thousand Times. Perpaduan inilah yang kembali dipinjam Bukan Salah Takdir. Perombakan yang dilakukan Bukan Salah Takdir,
justru membuatnya terlihat semakin tidak masuk akal. Seperti dengan
mudahnya Nessa (Anindika Widya) mendapatkan sperma Andi (Guntara
Hidayat), lalu Ira (Poppy Bunga) yang dibius lalu menjalani inseminasi
dalam keadaan tidak sadar di gedung kosong.
Perbedaan paling mencolok terletak pada packagingnya; pemain, dan ilustrasi musik. Anugerah
dimeriahkan oleh bintang top dari pemain protagonis-antagonis utama dan
pendamping. Sementara Bukan Salah Takdir, selain Poppy Bunga dan Sally
Marcellina, rasanya pemain-pemainnya masih asing. Kecuali Anda penikmat
setia Tutur Tinular versi 2011 dan Kisah Sembilan Wali.
Bukan Salah Takdir diwarnai dengan ilustrasi musik dangdut, plus klip
“karaoke†dangdut bak film India yang mengekspresikan kesenangan
atau kesedihan karakternya.
Oya, dua sinetron ini berasal dari rumah produksi dan stasiun TV berbeda. Anugerah, produksi SinemArt yang tayang di RCTI; Bukan Salah Takdir produksi Gentabuana Paramita tayang di Indosiar.
TUTUR TINULAR (2011) -- TUTUR TINULAR (1997)
Mungkin ini satu-satunya sinetron yang mengaku daur ulang. Sebelum menyapa pemirsa layar kaca, Tutur Tinular yang aslinya sandiwara radio pernah diangkat ke layar lebar sebanyak 4 jilid. Tahun 1997, Gentabuana Pitaloka mengangkatnya jadi sinetron seri, dan mendapat respon positif. Sempat melibatkan pemain dari China, dan syuting di Negeri Tirai Bambu itu.
Petualangan Arya Kamandanu dengan latar belakang runtuhnya kerajaan
Singasari dan berdirinya Majapahit itu sekali lagi diangkat ke layar
kaca pada 2011. Dengan rumah produksi yang sama, yang kini namanya
Gentabuana Paramita.
Secara rating, versi 2011 sukses. Namun secara kualitas, menjadi
perdebatan. Amat menyimpang dari kisah aslinya. Tema sejarah tenggelam,
malah menonjolkan drama keluarga dan balas dendam dengan latar kolosal.
Belum lagi kehadiran karakter yang tak ada di kisah aslinya; Mak
Lampir, Wong Fei Hung, sampai Jayapati dengan kostum Batman. Tak lupa
ada binatang, buah, dan sandal yang bisa bicara.
Komentar