Mengapa Sinetron SinemArt Lebih Sukses Memikat Penonton ?


COBA Anda luangkan waktu menonton sinetron Anugerah (RCTI). Tontonlah dari awal, dan perhatikan bahwa sekitar 40 menit pertama sinetron produksi SinemArt ini bebas jeda iklan. Penonton dimanjakan dengan adegan penuh konflik tanpa terganggu iklan selama 40 menit awal.

Padahal pada umumnya, segmen awal sinetron hanya tayang sekitar 10-15 menit, sebelum akhirnya masuk jeda iklan. Kalau emosi penonton belum terikat dengan sinetron, sangat berpotensi sang penonton untuk mengganti ke channel. Namun jika pada 40 menit pertama tayangan tidak terganggu iklan, tentu semakin berpotensi untuk mengikat emosi penonton.

Strategi yang dipakai RCTI untuk sinetron produksi SinemArt ini terbilang sukses. Kalau melihat rating AGB Nielsen, terbukti bahwa 2 sinetron produksi SinemArt tayangan RCTI (Putri Yang Ditukar dan Anugerah) yang paling stabil di jajaran top 10 rating.

Well, ibarat roda yang selalu berputar, tak selamanya sebuah rumah produksi unggul. Kembali ke era 90-an sampai awal 2000-an, sulit untuk mematahkan dominasi sinetron produksi Multivision Plus. Masuk era stripping tahun 2005-2006, SinemArt bisa dibilang menjadi raja lewat Liontin, Cincin, Intan dan Wulan.

Akhir 2007 sampai pertengahan 2008, MD Entertainment mendominasi 5 besar lewat Suci, Cinta Bunga, Azizah, dan Cinta Fitri. Sementara akhir 2008 hingga awal 2009, Soraya Intercine Films mampu bersaing di 10 besar lewat Muslimah, Taaruf, dan Inayah.

Sekarang, dominasi SinemArt sulit dipatahkan. Sinetron sedang tayang yang paling lama bertahan saat ini adalah Putri Yang Ditukar (sejak September 2010) dan Anugerah (sejak Maret 2011). Rating-nya pun stabil di 10 besar. Bahkan Putri Yang Ditukar awal pekan ini kembali menduduki peringkat 1, dan TVR sempat kembali menembus angka 5.

Apa yang membuat sinetron SinemArt mampu bertahan lama dan mengumpulkan banyak penonton setia? Menurut saya, ada beberapa faktor yang membuat Putri Yang Ditukar dan Anugerah menjadi tontonan favorit:

1.Menampilkan Beberapa Artis Utama Dalam 1 Judul

Pada umumnya, sinetron hanya membutuhkan 2-3 artis terkenal untuk memerankan karakter utama. Sisanya, artis-artis yang kurang populer atau pendatang baru. Namun coba Anda lihat jajaran pemain sinetron Putri Yang Ditukar dan Anugerah. Setidaknya 7 pemeran tetapnya, sebelumnya sudah pernah mendapatkan karakter utama di sinetron lain. Putri Yang Ditukar punya Nikita Willy, Glenn Alinskie, Rezky Aditya, Citra Kirana, Lucky Perdana, Rionaldo Stokhorst dan Bobby Joseph.
Anugerah pun sama. Ada Nabila Syakieb, Samuel Zylgwyn, Giovani L. Tobing, Dhini Aminarti, Sheila Marcia, Jonas Rivanno, Ashraf Sinclair, Kevin Andrean dan Miller.

putri-yang-ditu
2. Gerombolan Antagonis yang Saling Bertikai

Coba Anda ingat sinetron era 90-an. Tokoh protagonis rata-rata selalu berlinang airmata karena siksaan tokoh antagonis. Seringnya, dalam 1 sinetron ada beberapa antagonis yang kompak menyerang sang protagonis sampai tak berdaya.

Plot ini sudah tidak dipakai di SinemArt. Bukan berarti tidak ada antagonis. Anda malah akan menemukan 5 antagonis di sinetron Anugerah dengan agenda masing-masing. Ada Mawar (Sheila Marcia), Alexa (Eva Anindita), Herman (Anjasmara), Lisa (Cut Memey) dan Hera (Annie Anwar). Tapi 5 antagonis ini tidak lantas bersatu membentuk tim buat menghancurkan protagonis. Tujuan mereka malah saling bertentangan. Akibatnya, terjadi ‘perang’ antara Mawar dan Alexa. Lisa, ikut siapa saja yang bisa memberinya uang lebih banyak. Kadang Herman, sesekali Alexa, lain kali Mawar.

Penyiksaan antar antagonis kerap terjadi. Lihatlah bagaimana Alexa menyekap Mawar dan mengurungnya ke dalam kotak berisi lebah yang menyengat sekujur tubuh Mawar. Di lain kesempatan giliran Mawar yang menculik Alexa dan menyimpannya di dalam mobil box pendingin hingga nyaris beku. Saya sudah cukup kenyang melihat protagonis mendapat siksaan antagonis. Terasa berbeda saat melihat antagonis bertikai dengan sesama antagonis, seru. Penonton tentu lebih ikhlas karakter jahat yang menderita bukan? Cerita macam ini belakangan juga ditemukan di sinetron non-SinemArt, seperti dalam Khadijah dan Khalifah produksi Multivision Plus.

3.Multi Konflik dengan Porsi Seimbang

Dulu, sinetron hanya fokus pada 1 konflik tokoh utama. Misal, sinetron Intan. Ceritanya fokus pada perjalanan hidup Intan. Tapi di Putri Yang Ditukar, Anda dihadapkan pada beberapa konflik dengan porsi nyaris seimbang. Konflik 1, ada Amira (Nikita Willy) dan Rizki (Rezky Aditya) yang harus menghadapi Prabu (Atalarik Syach) dan Surti (Ana Pinem). Konflik 2, Arman (Glenn Alinskie) dan Zahira (Yasmine Wildbloods) dengan konflik pencarian anak. Konflik 3, hubungan Meisya (Citra Kirana) dan Rangga (Rionaldo Stokhorst) yang tak kunjung jadian. Konflik 4, Tirta (Lucky Perdana) dan Feli (Tsania Marwa) yang terganggu dengan kehadiran Selly (Celine Evangelista) dan kemungkinan Feli hamil pasca diperkosa.

Dengan 4 konflik penting yang berjalan masing-masing, penonton punya pilihan. Jika tak suka dengan salah satu konflik atau pemain, masih ada 3 konflik yang mungkin bisa memikat penonton.

4.Jeda Iklan

Seperti sudah saya singgung di awal, sekitar 40 menit pertama Anugerah bebas jeda iklan. Akibatnya penonton yang emosinya sudah terikat, susah mengganti channel.

5.Profesi Karakter Tidak Jelas, yang Penting Konflik Cepat

Apa pekerjaan Amira? Apa pekerjaan Nabila? Bagaimana mereka membiayai hidupnya? Pernahkah pertanyaan ini terlintas di pikiran Anda? Sebenarnya di episode awal sinetron pasti dijelaskan apa pekerjaan karakter utama. Ingatkah Anda ketika Amira berjualan kue di episode awal Putri Yang Ditukar? Atau ketika Nabila menjadi guru TK dalam sinetron Anugerah? Tapi seiring bertambahnya episode, pekerjaan masing-masing karakter makin tersamar.

Tidak jelas aktivitas mereka apa. Karakter-karakter di sinetron SinemArt terasa punya dunia sendiri. Tokoh di Anugerah seperti mendapat nomor absen untuk masuk rumah sakit dan diculik. Nabila dirawat, lalu Nugie, lalu Bima… Kemudian Nabila diculik, lantas Bima dan lanjut Nugie yang sempat dikurung di kandang macan. Terus berputar seperti itu.

Oke, kejadian itu rasanya mustahil ada di dunia nyata. Di mana polisi? Bagaimana mungkin dalam 1 keluarga ada penculikan beruntun seperti itu? Penonton sepertinya tidak peduli. Penonton hanya mau konflik seru, tegang dan bikin penasaran.

6.Interaksi Antar Banyak Karakter, Entah Bagaimana Caranya

Ingat sinetron Tersanjung? Pernah menghitung berapa kali Indah (Lulu Tobing) dan Bobby (Adam Jordan) sudah berada dalam satu ruangan, nyaris bertemu, tapi tidak jadi? Dulu strategi ini ampuh mengulur jumlah episode. Tapi sekarang beda. Di Anugerah, antar karakter malah dengan mudahnya bertemu. Lantas terjadi konflik. Entah bertengkar, saling ancam atau sekadar terkejut.

Namun terlalu seringnya bertemu ini kadang menyisakan tanda tanya. Putri Yang Ditukar misalnya, ketika jalan di taman, tiba-tiba Tirta bertemu Selly. Tidak dijelaskan apakah mereka tinggal satu komplek atau bagaimana, sehingga dengan mudah mereka bertemu. Di Anugerah lebih heboh lagi. Karakter antagonis bisa dengan mudahnya mendadak nongol di ruang keluarga tokoh protagonis dan memberikan ancaman, termasuk membawa bom. Sepertinya karakter protagonis di sinetron Anugerah suka lupa mengunci pintu.

Komentar