DI Indonesia, sebagian besar tayangan drama atau sinetron dibuat oleh rumah produksi. Bukan stasiun TV. Karena sistem ini, maka sangat mungkin sebuah judul sinetron sukses
yang dulu tayang di TV A, tiba-tiba lanjutannya pindah tayang ke TV B.
Sebetulnya, hal seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia. Di
Amerika Serikat, serial Buffy The Vampire Slayer (1997) 5 musim
pertamanya tayang di saluran The WB. Tapi mulai tahun 2001, atau season
6, serial yang dibintangi Sarah Michelle Gellar ini pindah ke saluran
UPN.
Di Indonesia, ada banyak faktor yang menyebabkan sinetron pindah
"rumah." Paling umum pindah "baik-baik," biasanya pihak stasiun TV
merasa rating sinetron itu statis, lalu rumah produksi menawarkan pada
stasiun TV lain, dan TV tersebut bersedia menayangkan kelanjutannya.
Faktor lain, perpindahan satu sinetron dari TV A ke TV B bisa juga
menandai pexah kongsi antara sebuah PH dengan stasiun TV--walau tentu,
alasan pecah kongsi ini tak pernah dikonfirmasi baik oleh PH maupun
stasiun TV
Berikut kami kumpulkan 9 sinetron yang sempat pindah tayang dari satu TV ke TV lain.
CINTA FITRI
Tak bisa dipungkiri Cinta Fitri (CF)menjadi ikon bagi SCTV selama 3,5 tahun. Sinetron ini bahkan berhasil mematahkan dominasi RCTI dalam Panasonic Awards, di mana CF, Teuku Wisnu, dan Shireen Sungkar memborong piala di Panasonic Awards 2009. Namun di tahun 2011, season 7 sinetron produksi MD Entertainment ini malah tayang di Indosiar. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah MD dan SCTV pecah kongsi? Perpisahan ini terjadi saat Harsiwi Achmad baru 2 bulan menjabat sebagai Direktur Program dan Produksi, menggantikan Budi Sutjiawan.
Tahun 2007, MD juga ‘pergi’ dari RCTI ketika stasiun TV
swasta pertama di Indonesia itu dipimpin oleh Harsiwi. “Enggak ada
(pecah kongsi). Hubungan dengan MD baik-baik saja, aman-aman saja. TV
itu kan prinsipnya memaksimalkan jumlah penonton. Apalagi di prime time,
tentunya dibutuhkan program yang kompetitif. SCTV memperlakukan semua
rumah produksi sama. Kalau kebetulan pengganti (kedua sinetron MD) bukan
dari MD, karena MD belum ada penggantinya saja. Jadi sementara diganti
rumah produksi lain. Kalau MD ada produk barunya, tidak menutup
kemungkinan kembali lagi. CF masih ada peluang besar (kembali).
Dengan cerita yang lebih menarik,” bantah Harsiwi kepada tabloid ini,
Desember 2010. Nyatanya setelah kepergian Cinta Fitri tak ada sinetron MD yang tayang di SCTV, sampai hari ini. Performa CF season 7 juga tak sebagus yang dulu. Entah faktor TV penayang, cerita, atau memang penonton sudah jenuh.
TAXI
Sinetron Taxi, dibintangi Chicco Jerikho dan Nana Mirdad, ‘tamat’ di SCTV bersamaan dengan Cinta Fitri. Awalnya sinetron produksi MD Entertainment ini meraih rating yang tinggi, sempat menduduki nomor 1. Tapi belakangan terlempar dari 5 besar. Harsiwi Achmad, Direktur Program dan Produksi SCTV (sebelumnya Direktur Program RCTI-red) menyebutkan bahwa kisaran share yang dipegang Taksi hanya sekitar 12 persen. “Jadi kami berhentikan,” jelas Siwi kala itu.
Faktanya Taxi tidak berhenti, hanya
pindah rumah. Minggu 28 November 2010 berakhir di SCTV, muncul Taxi season 2
per 29 November 2010 di Indosiar. “Daripada mencari yang baru, sinetron
Taxi pun sudah pasti statusnya (tidak tayang lagi di SCTV), mengapa
tidak? Lagi pula hal semacam itu bukan hal baru. Dulu kami pernah
menayangkan Hikmah 3 yang sebelumnya tayang di RCTI,” jelas Triandy
Pratama yang waktu itu masih menjabat sebagai Direktur Program Indosiar.
Sama seperti Cinta Fitri, Taxi season 2 juga kurang
bergaung. Cerita pun berubah total. Taxi (Caroline Olivia) yang awalnya
bayi biasa, diceritakan punya kekuatan khusus, termasuk bisa bicara
dengan hewan. Tapi perombakan cerita ini tak berhasil memperbaiki
performanya.
HIKMAH
Sinetron yang dibintangi Tamara Bleszynski, Teuku Ryan, dan Gunawan ini meraih sukses besar pada musim pertama dan musim kedua, Ramadhan tahun 2004 dan 2005. Namun entah mengapa pada 2006 RCTI tak menayangkan Hikmah 3 dan memilih Taqwa, sinetron produksi SinemArt untuk mengisi slot pendamping buka puasa. Hikmah 3 pun pindah ke Indosiar. Selain pemain lama, hadir Nia Ramadhani yang memperkuat jajaran pemain. Namun Hikmah 3 gagal mengulang sukses 2 musim sebelumnya.
Sinetron yang dibintangi Tamara Bleszynski, Teuku Ryan, dan Gunawan ini meraih sukses besar pada musim pertama dan musim kedua, Ramadhan tahun 2004 dan 2005. Namun entah mengapa pada 2006 RCTI tak menayangkan Hikmah 3 dan memilih Taqwa, sinetron produksi SinemArt untuk mengisi slot pendamping buka puasa. Hikmah 3 pun pindah ke Indosiar. Selain pemain lama, hadir Nia Ramadhani yang memperkuat jajaran pemain. Namun Hikmah 3 gagal mengulang sukses 2 musim sebelumnya.
PUTRI DUYUNG
Ayu Azhari pernah berperan sebagai Intana, putri duyung cantik yang ditemukan oleh Domba (Zainal Abidin Domba). Airmata Intana yang bisa berubah jadi berlian, membuat ia menjadi target penculikan orang-orang jahat.
TapI Intana dan Domba selalu saja ada akal untuk kabur dari
penjahat yang hendak menangkapnya. Meraih sukses ketika tayang di SCTV
tahun 1999, sinetron produksi Soraya Intercine Films ini kemudian
dilanjutkan oleh Indosiar dengan tajuk Putri Duyung 2 pada tahun 2004. Hasilnya sih adem ayem saja.
SI DOEL ANAK SEKOLAHAN
Jaman sinetron mingguan Berjaya, rasanya tak ada yang bisa mengalahkan kedigdayaan sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS). Selama 6 musim, sinetron produksi Karnos Film ini menjadi penghasil rating bagi RCTI. Selain rating bagus, konten SDAS yang dinilai positif juga membuat sinetron ini mendapat banyak pujian.
SI DOEL ANAK SEKOLAHAN
Jaman sinetron mingguan Berjaya, rasanya tak ada yang bisa mengalahkan kedigdayaan sinetron Si Doel Anak Sekolahan (SDAS). Selama 6 musim, sinetron produksi Karnos Film ini menjadi penghasil rating bagi RCTI. Selain rating bagus, konten SDAS yang dinilai positif juga membuat sinetron ini mendapat banyak pujian.
Tahun 2005, hadir Si Doel Anak Gedongan (SDAG), kelanjutan SDAS,
di Indosiar. Sambutan penonton tak sehangat yang dulu. Bukan
semata-mata faktor TV, karena tahun 2005 Indosiar masih menjadi 3 besar
stasiun TV yang paling banyak ditonton. SDAG berkisah soal Doel
yang kini sudah kaya, tinggal di rumah mewah. Konfliknya seputar rumah
tangga Doel-Sarah dan Zaenab-Henry, membuat penonton beranggapan tak ada
bedanya SDAG dengan sinetron lain.
METROPOLIS
METROPOLIS
Kehadiran Metropolis di tahun 2002 mau tak mau dibandingkan dengan Sex and the City (SATC). Ceritanya sama-sama mengangkat kehidupan 4 wanita lajang yang tinggal di kota besar, dengan segala problematika hidupnya. Tentu tidak sevulgar SATC.
Konflik percintaan dan keluarga lebih banyak diekspos
sinetron produksi Multivision Plus Ini. Tahun 2003, RCTI merasa sinetron
yang dibintangi Jihan Fahira, Vira Yuniar, Natalie Margaretha, Teuku
Ryan dan Hikmal Abrar ini ratingnya stagnan. Metropolis pun
diberhentikan. Multivision berhasil menjual sinetron ini ke Trans TV di
tahun yang sama. Namun karena saat itu Trans TV masih tergolong TV baru
dengan jangkauan terbatas, rating Metropolis 2 tidak setinggi saat di RCTI.
SI YOYO
Tren pesinetron tampan memerankan karakter idiot dimulai oleh Anjasmara dalam Wah Cantiknya (SCTV), yang kemudian berlanjut Wah Cantiknya 2, dan Si Cecep. RCTI tak ketinggalan menggandeng MD Entertainment, membuat Si Yoyo (2003) yang dibintangi Teuku Ryan. Meski awalnya dibuat untuk menandingi sinetron SCTV, Si Yoyo ikut pindah ke SCTV per November 2005.
SI YOYO
Tren pesinetron tampan memerankan karakter idiot dimulai oleh Anjasmara dalam Wah Cantiknya (SCTV), yang kemudian berlanjut Wah Cantiknya 2, dan Si Cecep. RCTI tak ketinggalan menggandeng MD Entertainment, membuat Si Yoyo (2003) yang dibintangi Teuku Ryan. Meski awalnya dibuat untuk menandingi sinetron SCTV, Si Yoyo ikut pindah ke SCTV per November 2005.
Temanya pun berubah. Si Yoyo
kini sudah ‘sembuh’, tidak bertingkah seperti anak-anak lagi. Ia
menjadi relijius dan punya spiritual. Setiap episode pun diwarnai
konflik dan tokoh yang berbeda, seperti Rahasia Illahi atau Pintu
Hidayah. Yoyo biasanya hanya muncul di awal dan akhir tayangan, layaknya
pengantar cerita. Dengan perombakan seperti ini, Si Yoyo 3 sempat merasakan berada di 10 besar selama beberapa minggu.
CINTA INDAH
Cinta Indah (2007) mengisi slot SCTV pukul 21.00 saat Cinta Fitri break, menantikan season 2. Sinetron yang dibintangi Sandra Dewi, Anjasmara, dan Samuel Zylgwyn ternyata juga meraih respon yang memuaskan, mondar-mandir di top 10.
CINTA INDAH
Cinta Indah (2007) mengisi slot SCTV pukul 21.00 saat Cinta Fitri break, menantikan season 2. Sinetron yang dibintangi Sandra Dewi, Anjasmara, dan Samuel Zylgwyn ternyata juga meraih respon yang memuaskan, mondar-mandir di top 10.
Tapi tak jelas alasannya apa, SCTV tidak melanjutkan Cinta Indah 2
(2008). Sinetron produksi Multivision Plus ini akhirnya berlanjut ke
Astro Aruna Malaysia, sebanyak 60 episode. Tidak tahu bagaimana rating
sinetron ini di Malaysia. Yang pasti, dalam episode pamungkas Cinta Indah 2 masih banyak konflik yang belum selesai, dan tak pernah ada Cinta Indah 3.
JINNY OH JINNY
JINNY OH JINNY
Ini sinetron yang pindah tayang sampai ke 3 stasiun TV. Komedi situasi ini pertama menyapa pemirsa pada tahun 1997 di RCTI. Mengekor sukses Jin dan Jun atau Tuyul dan Mbak Yul, Jinny Oh Jinny juga mendapat respon positif. Melambungkan nama Indra L. Bruggman dan Diana Pungky. Setelah 4 tahun tayang, Indra Bruggman hengkang dan digantikan Ivan Ray.
Tahun 2002, sinetron produksi Multivision Plus ini
berakhir. Berakhir di RCTI, tahun 2003 muncul Jinny Lagi Jinny Lagi
di SCTV. Masih diperkuat Diana, Ivan, Eko, dan Yusuf Surya. Tak terlalu
sukses, tapi tak terlalu gagal. Selesai sampai di sini? Tidak. Tahun
2004, berlanjut ke Untung Ada Jinny yang kali ini tayang di antv.
Komentar