(KALEIDOSKOP) Tren Acara TV 2012: Persaingan Sinetron Makin Ketat, Program Musik Mulai Lesu


JENIS acara apa yang paling Anda suka sepanjang tahun 2012? Dengan jumlah stasiun TV nasional yang cukup banyak; 11 saluran, pengelola stasiun TV perlu jeli membaca pasar untuk memastikan stasiun TV-nya survive. Ada dua pilihan jika ingin unggul: menciptakan inovasi baru, atau menjadi follower jenis program yang sudah terbukti memikat pemirsa.

Tren tayangan harian masih menjadi primadona. Bukan hanya sinetron, lho. Acara lawak harian macam Opera Van Java (Trans 7) dan Pesbukers (antv) masih memiliki banyak penonton setia. Stasiun TV lain sempat membuat program sejenis, seperti Comedy Project (Trans TV), namun reaksi penonton biasa-biasa saja.

Meski sukses, jumlah program lawak tidak sebanyak sinetron. Tahun 2012, persaingan sinetron makin ketat. Mundur ke tahun 2011, hanya RCTI-SCTV-Indosiar yang menonjol di sinetron. Mulai tahun ini pencapaian MNCTV tak bisa dipandang sebelah mata. Ketika MD Entertainment dan MNCTV bekerjasama di pertengahan 2011, belum menemukan formula yang tepat. Sinetron MD seperti Ranum, Aishiteru, dan Kesucian Cinta hadir dalam "rasa" Indosiar.

Awal 2012, lewat Fathiyah dan Tendangan Si Madun, MNCTV berhasil merajai rating. Strategi yang jeli, mengingat kala itu stasiun TV belum ada yang konsisten di sinetron komedi slapstick yang menyasar penonton anak. Pecinta sinetron stripping pun terpecah ke 4 stasiun TV.

Sinetron RCTI yang di semester pertama 2012 sedikit terseok-seok, mendapat angin segar sejak Mei 2012 lewat Tukang Bubur Naik Haji: The Series, yang bertahan hingga kini. Selama 5 bulan terakhir ini, sinetron ini langganan menduduki peringkat 1.

Sebaliknya, sinetron Indosiar mengalami kesulitan di semester akhir 2012. Kisah Sembilan Wali dan Saranghae, I Love You ratingnya biasa-biasa saja. Dengan berakhirnya Tutur Tinular versi 2011 pada September 2012, belum ada sinetron primetime Indosiar yang awet.

Namun Indosiar tak berhenti berinovasi. Pemunculan Bukan Salah Takdir sebagai stripping pagi berhasil mengeruk share tinggi. Meski program ini tak berumur panjang setelah dipaksa pindah ke primetime. Kehadiran Sinema Pintu Taubat, FTV religi pukul 20.00 WIB juga cukup membantu. Kebanyakan diisi FTV produksi Rapi Films, namun ada juga yang buatan Skylar dan Frame Ritz. Yang pasti ceritanya berbau religi.

SCTV, secara umum stabil. Awal 2012 memang terseok-seok lewat Cahaya Gemilang dan Annisa & Annisa. Tapi setelah itu muncul Putih Abu-abu, Si Biang Kerok, Love in Paris, Si Biang Kerok Cilik yang ratingnya tinggi. Sinetron rerun macam Heart Series saja juga masih diminati.

Tak salah jika beberapa TV yang tidak identik dengan sinetron, tergoda menayangkan drama lokal. Trans TV menggandeng Multivision untuk sinetron Tombo Ati, yang mengusung konsep FTV. Tayang tiap hari dengan cerita, karakter, dan pemain berbeda. Persamaannya: mengusung tema religi.
Enam tahun lalu, Trans TV pernah sukses besar menayangkan Sinema Hidayah (MD) secara stripping. Namun setelahnya, Trans TV membangun imej lebih high, terlihat dari variasi acara yang didominasi program in-house non-drama dan film Hollywood. Ketika diisi FTV religi model pertaubatan, kalah telak dengan Sinema Pintu Taubat Indosiar. Apalagi jam tayangnya bebarengan. Tombo Ati pun hanya bertahan dua bulan.

Global TV lebih ekstrim, menayangkan sinetron stripping. Menggandeng MD Entertainment, hadir Raja dan Aku yang dibintangi Chelsea Olivia, Randy Pangalila, dan Adly Fairuz. Sudah dua bulan tayang, masih belum bisa berbuat banyak. Share di kisaran 5-6. Namun sepertinya kerjasama Global TV-MD masih berlanjut. Dalam waktu dekat bakal hadir Cinta Untuk Kinara yang dibintangi Mikha Tambayong dan Ajun Perwira.

Selain stripping, sinetron lepas alias FTV juga bertebaran. Kalau suka komedi romantis remaja atau young adult, pilihannya ada di RCTI atau SCTV. Jika mencari drama keluarga berbumbu religi, cerita si jahat Vs si baik, dengan ending pertaubatan banjir airmata, pilihannya ada di MNCTV dan Indosiar. Sedang Trans TV melalui Bioskop Indonesia, mencoba tampil beda dengan menghadirkan genre horor, meski belakangan tema cinta remaja juga banyak.

Sinetron makin banyak, acara musik pagi keteteran. Derings (Trans TV) berakhir pada 23 Desember 2011. Saat itu, akun Twitter resmi Derings menyebut program yang dipandu Sandra Dewi dkk itu hanya break selama libur sekolah, di mana slotnya diisi film lepas. Faktanya setelah tahun baru 2012 acara Derings tak juga berlanjut, sampai sekarang.

Demikian juga Hitzteria (Indosiar). Acara musik pagi yang dibawakan Luna Maya cs ini berakhir pada Mei 2012. Mantap (antv) yang sebelumnya stripping, kini hanya tayang akhir pekan. DahSyat (RCTI) dan inBox (SCTV) memang masih ada. Tapi tak lagi meraih share di atas 20 seperti dua tahun pertama dulu. Pernah juga dua program ini terlempar dari 100 besar. Segala upaya dilakukan untuk mengikat penonton. Live performance dan tangga lagu tidak lagi jualan utama. Ada segmen masak, kunjungan ke kampung atau sekolah, games, battle dance, dan lain-lain.

Di samping program harian, beberapa acara mingguan jenis talent search berhasil mencuri perhatian. RCTI sukses mendominasi rating lewat program Indonesian Idol season 7 dan Masterchef Indonesia season 2.

Saking suksesnya, Indonesian Idol dan Masterchef di-rerun siang hari, dan masih ampuh untuk mengumpulkan share. Namun untuk The Master season 5 yang saat ini masih berlaga, hasilnya biasa-biasa saja.

Stasiun TV lain tak begitu sukses menjual talent search. Ajang Boy & Girlband Indonesia (SCTV), Galaxy Superstar (Indosiar), dan Indonesia Mencari Bakat 3 (Trans TV), secara rating sambutannya biasa-biasa saja. Pemilihan Syahrini sebagai juri IMB 3 gagal membuat rating IMB cetar membahana.
Program sport juga masih bergigi. Kalau kejuaraannya melibatkan Indonesia, pastikan timnas kita bertahan. Contoh paling gres, RCTI hanya menyiarkan pertandingan Piala Asia AFF 2012 secara langsung jika timnas Indonesia berlaga, karena TVR dan share-nya memang gila-gilaan. Pertandingan lain disiarkan tunda tengah malam. Begitu Indonesia tersingkir, ya tak ada lagi pertandingan langsung. Semua siaran tunda. Hal serupa dilakukan MNCTV untuk kejuaraan Thomas dan Uber Cup. Begitu wakil Indonesia tersingkir, ya pertandingannya tak lagi tayang.

Sementara untuk liga asing seperti La Liga (Trans TV dan Trans 7), Liga Champions (SCTV), dan Liga Inggris/Barclay’s Premiere (MNCTV dan Global TV), ratingnya bergantung pada seberapa populer tim yang bertanding. Liga Inggris misalnya. Kalau melibatkan Manchester United, jumlah penontonnya pasti tinggi.

Oya, akhir tahun 2011 beberapa stasiun TV membuat acara dokumenter courtesy of YouTube, mengekor On The Spot (Trans 7). Sampai saat ini, On The Spot masih wara-wiri di 10 besar. Tapi program followernya, sudah tidak terdengar lagi gaungnya di tahun 2012.***

Komentar