SEJAK Senin (22/10), pecinta sinetron berkenalan dengan 3 judul baru. Harus diakui, 3 sinetron beda stasiun TV ini tidak bersaing. Ada yang
jam tayangnya berbeda, ada yang jam tayangnya sama namun beda genre.
Pada episode pertama, baik Pembantu dan Tukang Ojek (PdTO, RCTI), Fathiyah Season 2 (MNCTV), dan Love In Paris (LIP, SCTV) sama-sama perform.
Data kepemirsaan (ALL) pada Senin (22/10) menunjukkan LIP menempati posisi 4 dengan TVR 4,1 dan share 16,7; Fathiyah 2 ada di peringkat 7 dengan TVR 3,4 dan share 14,1; sementara PdTO ada di urutan 20 dengan TVR 2,2 dan share 19 (note: PdTO tayang siang hari).
Episode perdana 3 sinetron itu sama-sama meraup penonton yang cukup
banyak. Namun di hari kedua, ketiganya mengalami penurunan. Selasa
(23/10), LIP turun ke peringkat 6 dengan TVR 3,8 dan share 15,1; Fathiyah terlempar ke posisi 11 dengan TVR 2,9 dan share 11,9; demikian PdTO yang terjun ke urutan 37 dengan TVR 1,7 dan share 14,5.
Untuk kesekian kalinya rating dan media sosial tak berbanding lurus. Love in Paris dan Dimas Anggara berhasil jadi trending topic worldwide Twitter saat episode perdananya tayang, namun ternyata tak mampu melampaui jumlah penonton Tukang Bubur Naik Haji (TBNH), On The Spot, dan Separuh Aku.
Meski sama-sama turun, penurunan terkecil dipegang LIP. Sementara penurunan yang paling terasa, baik dari peringkat, TVR, dan share, adalah PdTO. TBNH yang selama 2 hari itu menduduki nomor 1 pun mengalami penurunan TVR dari 5,8 ke 5,3.
Baru 2 hari tayang, masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Ambil contoh Takdir Cintaku yang awalnya share hanya 1 digit, kini stabil di angka 10. Atau Raden Kian Santang dulu di bawah Aladdin, kini menjadi sinetron MNCTV yang paling sering masuk 5 besar.
Pertanyaannya, berapa lama deadline yang diberikan stasiun TV pada rumah produksi?
Komentar